PERAN GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DAN GURU
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)
DALAM IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
Disusun
Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komputer Literasi
Dosen
Pengampu Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M. Kom. dan Dr. Sri Yulianto J.P.,S. Si,
M. Kom.
disusun oleh :
Nama : Edna Maria
Nim : 942014014
1.
Latar Belakang
Teknologi informasi khususnya komputer telah banyak
merubah tatanan dan peran pendidikan. Sebagai contoh, dahulunya guru merupakan
sumber informasi yang utama bagi siswa, dengan hadirnya komputer melalui
jaringan internet telah membuat guru bukanlah satu-satunya sumber informasi,
tapi infomasi dapat diakses dari komputer melalui jaringan internetnya. Namun
bersamaan dengan itu, pemakaian komputer ini juga menyimpan dampak positif
maupun dampak negatif. Di sektor pendidikan dan pembelajaran, dengan hadirnya
komputer di meja belajar anak dapat menjadikan minat belajar anak menurun jika
anak ini tidak ada kontrol atau dibiarkan saja anak bisa menggunakan program
komputer yang justru tidak mendidik, bahkan membuat anak malas dan kecanduan
sehingga enggan belajar, sebaliknya komputer dapat juga memberikan rangsangan
positif dalam meningkatkan motivasi belajar anak, tentunya ini dituntut peran
guru atau orang tua dalam mengontrol anak menggunakan komputer.
Pemerintah Indonesia dalam peningkatan mutu sumber daya
manusia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan dan globalisasi telah
menunjukkan indikasi yang sangat nyata dengan melaksanakan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar, Instruksi Presiden nomor 5
tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (Suhardi, 2012).
Upaya pemerintah tersebut tentu saja perlu didukung
oleh kesiapan lembaga pendidikan dan pendidik itu sendiri dalam rangka
menyiapkan sumber daya manusia yang siap bersaing dalam era keterbukaan dan
globalisasi. Peran guru di dalam melaksanakan pembelajaran berbasis TIK sangat
diperlukan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia juga telah mengeluarkan
peraturan mengenai kurikulum 2013 yang mengintegrasikan TIK dengan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah (Nuh, Kopertis12, 2013). Hal tersebut memunculkan
beberapa persoalan diantaranya bagaimana kesiapan guru dan sekolah, apakah
semua guru kelas dapat melaksanakan pembelajaran berbasis TIK mengingat tidak semua guru kelas mempunyai keterampilan
dalam menggunakan komputer, bagaimanakah kesiapan sekolah memberikan fasilitas
TIK di semua kelas mengingat sebelumnya pembelajaran TIK cukup di satu ruang
kelas dengan minimal satu guru TIK. Penulis dalam makalah ini berusaha
menyajikan tulisan yang berkaitan dengan peran guru TIK dan KKPI dalam
Implementasi Kurikulum 2013.
2.
Rumusan Masalah
Pembahasan makalah ini merumuskan masalah sebagai
berikut :
1.
Apa Implikasi
Kurikulum 2013 terhadap mata pelajaran TIK untuk SD, SMP, SMA dan pelajaran
KKPI untuk SMK serta guru TIK dan KKPI ?
2.
Bagaimana sikap
Pemerintah Indonesia dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selaku
pembuat kebijakan menyikapi peran Guru TIK dan KKPI dalam implementasi
Kurikulum 2013 ?
3.
Tinjauan Pustaka
Penerapan dan pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam pendidikan menjadi salah satu kebijakan Departemen
Pendidikan Nasional. Penerapan TIK di dalam pengembangan pendidikan ke depan
bukan sekedar mengikuti trend global melainkan merupakan suatu langkah
strategis di dalam upaya meningkatkan akses dan mutu layanan kepada masyarakat (Munir,
2009).
Penulis telah menemukan dari beberapa sumber bahwa
kesadaran mengenai penerapan dan pengembangan TIK dalam pendidikan khususnya di
Indonesia telah meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan diterbitkannya buku
panduan bagi Sekolah Menengah Pertama oleh Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah dari Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010
di Jakarta mengenai Pendekatan Pembelajaran Kontekstual berbasis TIK (Suhardi,
2012).
Munir, 2009 dalam kesimpulannya menyampaikan bahwa Kontribusi
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan di era globalisasi pendidikan
dapat dipandang dari berbagai aspek, namun pada dasarnya TIK dapat memfasilitasi
suatu proses dalam mengumpulkan, mengelola, menyimpan, menyelidiki, membuktikan
dan menyebarkan informasi penting secara efektif dan efisien agar dengan
informasi yang benar, cepat akurat dan transfaran sehingga dunia pendidikan di
Indonesia menjadi kompetitif dan memiliki daya saing yang kuat.
Dalam pendidikan modern, guru dituntut untuk mampu
mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran. Dilihat dari sisi peran TIK bagi
guru, maka pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran seharusnya
memungkinkan dirinya untuk: (1) menjadi fasilitator, kolaborator, mentor,
pelatih, pengarah dan teman belajar dan (2) dapat memberikan pilihan dan
tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar
(UNESCO, 2002: 22-23).
4.
Pembahasan
Menurut Fitriyani, 2013 guru
sebagai aktor utama dalam proses pendidikan di sekolah perlu mendapatkan perhatian
lebih melalui kegiatan pelatihan dan pendidikan yang sistematis dalam
penguasaan TIK. Guru yang dituntut harus dengan cepat mengupdate pengetahuan,
keterampilan, dan kompetensinya dalam bidang TIK, ternyata tidak dapat begitu
saja dengan mudah dalam upaya menguasai bidang TIK ini. Banyak kendala mulai
dari faktor usia, dukungan sarana peralatan, kesempatan, dukungan kebijakan
dari atasan, hingga ketersediaan infrastruktur di sekolah yang tidak merata dan
tidak dengan mudah bisa disesuaikan. Realitas saat ini guru-guru di Indonesia pada
umumnya masih banyak yang belum mengimplementasikan TIK dalam pembelajaran. Di
sisi lain, ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai di suatu
sekolah maupun yang merupakan milik pribadi guru, sering tidak diiringi dengan
kemampuan para guru untuk memanfaatkannya sebagai media pendukung pembelajaran
secara optimal, sehingga peralatan TIK tersebut masih terkesan hanya dijadikan
pajangan sebagai simbol kekinian teknologi.
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan telah mengeluarkan peraturan dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum pada halaman 38 poin ke-12 mengenai prinsip
dalam mengembangkan atau menyusun RPP memutuskan bahwa RPP disusun dengan
mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Hal
ini tentu saja berimplikasi pada hilangnya mata pelajaran TIK dan KPPI serta
eksistensi guru TIK dan KPPI dalam pembelajaran di tingkat SD, SMP, SMA, dan
SMK.
Pro kontra telah bermunculan
setelah pemerintah mengeluarkan kurikulum 2013 terutama oleh asosiasi TIK di
Indonesia. Pada tanggal 2 Juli 2014 akhirnya pemerintah mengeluarkan
Permendiknas nomor 68 tahun 2014 mengenai Peran Guru Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi
Kurikulum 2013. Berikut kutipan isi Permendiknas nomor 68 tahun 2014 peran guru
TIK atau KKPI adalah:
a.
Membimbing
peserta didik pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK untuk mencapai standar kompetensi
lulusan pendidikan dasar dan menengah.
b.
Memfasilitasi
sesama Guru pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dalam menggunakan TIK untuk
persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran pada pendidikan dasar dan
menengah;
c.
Memfasilitasi
tenaga kependidikan pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dalam mengembangkan sistem
manajemen sekolah berbasis TIK.
Guru TIK atau KKPI wajib:
a.
Membimbing
peserta didik SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK untuk mencari, mengolah, menyimpan,
menyajikan, menyebarkan data.
b.
Membimbing
peserta didik SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK untuk mencari, mengolah, menyimpan,
menyajikan, menyebarkan data.
Beban kerja guru TIK atau KKPI adalah membimbing
paling sedikit 150 (seratus lima puluh) dan paling banyak 250 (dua ratus lima
puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan pada
jenjang yang sama dan/atau lintas jenjang.
Bimbingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan secara:
a.
Klasikal atau
kelompok belajar, dan/atau;
b.
Individual.
5.
Kesimpulan
Penulis dalam makalah ini menyimpulkan bahwa dengan
dikeluarkannya kurikulum 2013 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
memberikan implikasi yang cukup membingungkan praktisi pendidikan. Salah
satunya adalah hilangnya mata pelajaran TIK dan KPPI bagi pendidikan sekolah
dasar, menengah, atas dan kejuruan. Hal tersebut juga memberi implikasi pada
peran guru TIK dan KKPI dalam implementasi kurikulum 2013. Pemerintah telah
menjawabnya dengan mengeluarkan Permendiknas nomor 68 tahun 2014 yang mengatur
peran guru TIK dan KKPI pada tingkat SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, sedangkan aturan
mengenai peran guru TIK pada tingkat SD/MI tidak dijelaskan di dalamnya.
Penulis sendiri mempunyai pendapat bahwa dalam implementasi kurikulum 2013 guru
TIK dan KKPI masih diperlukan perannya, mengingat masih banyak kendala
berkenaan dengan kesiapan sumber dayanya.
6.
Daftar Pustaka
Fitriyadi, H. (2013). Universitas Negeri
Yogyakarta. Diakses pada Juli 23, 2014, Universitas Negeri Yogyakarta:
http://jounal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/download/1033/834
Kusuma, D. C. (2013). Berita UPI. Diakses pada
Juli 24, 2014, from Universitas Pendidikan Indonesia: http://berita.upi.edu/files/2013/04/Jurnal-Analisis-Komponen-Pengembangan-Kurikulum-2013.pdf
Munir. (2009). Kontribusi Teknologi dan Komunikasi
(TIK) dalam Pendidikan di Era Globalisasi Pendidikan Indonesia. Jurnal
Pendidikan Teknologi Informasi dan Informasi (PTIK), 1-4.
Nuh, M. (2013). Kopertis12. Diakses pada Juli
22, 2014, Tersedia :
http://www.kopertis12.or.id/2013/09/13/permendikbud-no-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum.html
Nuh, M. (2014, Juli 2). Diakses pada Juli 22, 2014,
Tersedia : http://psma.kemdikbud.go.id/files/Permendikbud_tahun2014_nomor068_tentang_guru_TIK.pdf
Suhardi, D. (2012, Agustus 22). Linkedln
Corporation. Diakses pada Juli 22, 2014, Slideshare:
http://www.slideshare.net/NandangSukmara/panduan-pelaksanaan-pembelajaran-kontekstual-smp-berbasis-tik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar